BUAT ODI
Tulisan berikut merupakan terjemahan bebas dari cuplikan "Hamish Kemp and Max Williams: A Study in Contrasts", karya Lindsay Weekes
Autisme bukan merupakan gangguan perilaku maupun psikopati. Secara luar biasa, autisme adalah gangguan perkembangan pervasif. Tolong pahami kata "pervasif". Ini berarti bahwa autisme terbentuk di dalam dan dominan, memengaruhi semua hal yang dirasakan pribadi autistik dan setiap tindakan yang kita lakukan sebagai akibat persepsi tersebut. Artinya, selayaknya kita menyebut 'pribadi autistik' dan bukan 'pribadi dengan autisme', karena, suka atau tidak, autisme adalah salah satu karakteristik utama dari seseorang yang memiliki gangguan, bisa jadi merupakan karakteristik ketiga setelah kemanusiaan (humanity) dan gender. Autisme tak bisa diubah; dan konsekuensinya tak bisa disembuhkan. Adalah tidak mungkin untuk menyembuhkan suatu karakteristik mendasar; yang mungkin adalah melatih pribadi autistik sampai taraf tertentu, untuk menyesuaikan diri dengan standar perilaku yang diterima masyarakat. Dan meskipun terkadang kita menganggap hal ini tak berarti, namun banyak pribadi autistik yang bersyukur karena mendapat jalan bagi penerimaan diri mereka.
Mengajar anak-anak autistik bukan untuk pendoktrin atau pengecut: Anda harus yakin pada apa yang Anda lakukan, memiliki pemahaman intuitif atas pandangan anak autistik terhadap dunia, yang tanpa memilikinya Anda takkan berhasil mengajarnya. Bersikaplah tabah, konsisten, namun juga cukup fleksibel untuk mencoba strategi-strategi lain dan menyesuaikan pendekatan Anda dengan bermacam-macam anak-anak autistik yang Anda temui. Ada sejumlah orang yang tak mampu melakukannya
Perlu diketahui, autisme adalah gangguan kapasitas otak untuk memproses input sensor, dan gangguan fisik inilah yang menghasilkan perilaku nonstandar. Tidak ada dua pribadi autistik yang memiliki pola kemampuan yang benar-benar sama, karena indera tiap orang memiliki cara berbeda untuk menghasilkan input yang kacau. Bayangkan diri Anda buta dan memiliki pengetahuan yang sangat tidak lengkap mengenai apa yang terjadi di sekeliling Anda. Pasti itu tampak normal bagi anak autistik dan sangat mengerikan.
PS : Khusus diposting untuk keponakanku, kurcaci keduaku, Odi, di hari ulang tahunnya yang ke-7. Selamat ulang tahun, Odi. Dari senyum dan sinar matamu, aku tahu kau menyayangi kami.
Tulisan berikut merupakan terjemahan bebas dari cuplikan "Hamish Kemp and Max Williams: A Study in Contrasts", karya Lindsay Weekes
Autisme bukan merupakan gangguan perilaku maupun psikopati. Secara luar biasa, autisme adalah gangguan perkembangan pervasif. Tolong pahami kata "pervasif". Ini berarti bahwa autisme terbentuk di dalam dan dominan, memengaruhi semua hal yang dirasakan pribadi autistik dan setiap tindakan yang kita lakukan sebagai akibat persepsi tersebut. Artinya, selayaknya kita menyebut 'pribadi autistik' dan bukan 'pribadi dengan autisme', karena, suka atau tidak, autisme adalah salah satu karakteristik utama dari seseorang yang memiliki gangguan, bisa jadi merupakan karakteristik ketiga setelah kemanusiaan (humanity) dan gender. Autisme tak bisa diubah; dan konsekuensinya tak bisa disembuhkan. Adalah tidak mungkin untuk menyembuhkan suatu karakteristik mendasar; yang mungkin adalah melatih pribadi autistik sampai taraf tertentu, untuk menyesuaikan diri dengan standar perilaku yang diterima masyarakat. Dan meskipun terkadang kita menganggap hal ini tak berarti, namun banyak pribadi autistik yang bersyukur karena mendapat jalan bagi penerimaan diri mereka.
Mengajar anak-anak autistik bukan untuk pendoktrin atau pengecut: Anda harus yakin pada apa yang Anda lakukan, memiliki pemahaman intuitif atas pandangan anak autistik terhadap dunia, yang tanpa memilikinya Anda takkan berhasil mengajarnya. Bersikaplah tabah, konsisten, namun juga cukup fleksibel untuk mencoba strategi-strategi lain dan menyesuaikan pendekatan Anda dengan bermacam-macam anak-anak autistik yang Anda temui. Ada sejumlah orang yang tak mampu melakukannya
Perlu diketahui, autisme adalah gangguan kapasitas otak untuk memproses input sensor, dan gangguan fisik inilah yang menghasilkan perilaku nonstandar. Tidak ada dua pribadi autistik yang memiliki pola kemampuan yang benar-benar sama, karena indera tiap orang memiliki cara berbeda untuk menghasilkan input yang kacau. Bayangkan diri Anda buta dan memiliki pengetahuan yang sangat tidak lengkap mengenai apa yang terjadi di sekeliling Anda. Pasti itu tampak normal bagi anak autistik dan sangat mengerikan.
PS : Khusus diposting untuk keponakanku, kurcaci keduaku, Odi, di hari ulang tahunnya yang ke-7. Selamat ulang tahun, Odi. Dari senyum dan sinar matamu, aku tahu kau menyayangi kami.