PESAN AMORAL

Kemarin sore di TV7 ada berita tentang anjing yang dipukuli beramai-ramai sampai mati. Alasannya? Anjing itu diduga siluman. Tempat kejadian? Di Mataram, Lombok. Terus terang gua kecewa, mengingat waktu ke sana mendapatkan pengalaman sangat menyenangkan, bertemu orang2 ramah yg sama sekali nggak terlihat 'berdarah panas'. Bahkan, menurut guide yg nganterin gua, dari Lombok bisa dibilang nggak ada pahlawan nasional, karena orang asing yg datang menjajah nggak mendapat perlawanan sesengit di Jawa atau Bali (sekaligus membuktikan sikap terbuka mereka terhadap pendatang).

Lalu apa kesalahan si anjing hitam kurus naas itu? Dia dibantai tanpa proses penyelidikan. Apa benar dia itu siluman? Kalo siluman, jahat atau nggak? Jangan2 sekadar rabies..

Lebih menyebalkan lagi, ngapain sih memberitakan pembantaian tak berperikeanjingan itu? Belum cukupkah penonton dikasih darah2 manusia korban gebukan massa, sampai anjing juga kebagian dipertontonkan? Pendapat seorang media planner mengenai pertimbangan penyebaran info pernah gua tulis di sini. Sayang sekali fakta berbeda jauh dengan harapan.

Kembali ke berita si anjing malang, entah misi apa yang ingin disampaikan, semoga bukan dimaksudkan sebagai hiburan. Dan kalaupun ada yang tersampaikan, mungkin hanya pesan amoral (lalu ada yang nyeletuk, "Ngomong2 moral...hari gini gitu loooh!!").