Thursday, May 20, 2004

MENUNGGU MACET

Jam menunjukkan pukul 17.30. ‘Warnet’ kantor nggak ada yang pakai. Serbuuu! Udah ah, gua udah pusing nonton film, lagi pula kurang bagus… Sambil nunggu Maghrib dan berkurangnya macet saat jam pulang kantor, lebih baik gua ke ruang tengah. Di sana pasti ada hiburan untuk orang capek, selain itu pasti lebih hangat daripada ruangan gua. “Nggak apa2 kalau karyawan sakit, tapi VTR dan komputer jangan sampai rusak akibat ruangan terlalu hangat..”

Don't go changing, to try and please me
You never let me down before
Don’t imagine you’re too familiar
That I won’t see you anymore


Eh, si Echa lagi seneng2nya tuh, ada mainan baru.. Keyboard siapa, ya? Susah dah, jiwa entertainer-nya nggak akan bisa dikekang. Semua lagu dicobain. Suaranya..lumayan lah.. Di atas rata2. Gayanya? Ini yang nggak tahan…kagak ada matinye. “Ya, ayo, semuanya. Yang di belakang juga, ya!” Mbak Yuni, si produser dubbing jadi nimbrung dengan semangat ’45 (mbak, udah dong..kerjanya).

I need to know that you will always be
The same old someone that I knew
What will it take ‘till you believe in me
The way that I believe in you


Ariip! Gua masih punya kaset Billy Joel yang lo rekamin waktu jaman jebot dulu.. Itu sempat gua bawa ke mana-mana, along with my other favorite records… “Ya, coba itu yang lagi nge-net, ikutan juga! Alright…” Ogah! Gua lagi ngutak-ngatik blog template.. Kenapa sih, animasi gua nggak keluar juga??? Tolong! Help! Hilfe!

I don't want clever conversation
I never want to work that hard
I just want someone that I can talk to
I want you just the way you are


Kayaknya macet udah berkurang. See you the day after tomorrow, guys! Eh, di depan lift kok ada gerombolan lucu2 semua… Kok bisa begitu, ya? Orang2 produksi, ya? Wait! Hold the elevator! Jadi penasaran, siapa sih mereka? Udah, deh, Mpok… Laki orang semua tuh.. Kagak kapok juga lo. Mau kecengklak lagi? Lembek amat sih lo? Inget ceritanya Shantonio Tomato (Mat, nama lo jadi keren, kan? Mirip sama Antonio Sabato, kan?) Inget ceritanya saat mengerahkan temen2nya jadi responden untuk artikel bertopik “suami peselingkuh” (atau lo sekarang juga ikut2 jadi pengerah massa untuk demo, Mat? Gua denger salah satu temen kita ada yang berprofesi begitu…?) Bener, ya, Mat? Hampir semua temen lo pernah selingkuh? Dan itu wajar? Tapi nggak semuanya mau "berbesar hati" untuk ngaku terang2an, ya, Mat? Terus, jadinya lo curang dong…karena lo memilih tidak menikah, lo jadi satu2nya di antara temen2 lo yang nggak pernah selingkuh. Begitu? Terlepas dari hak asasi lo menentukan pilihan, kalau milih nggak menikah, mungkin lo harus melawan arus, karena lo berdarah Tapanuli. Setahu gua, biasanya ‘kan dari keluarga ada ‘tuntutan’ memenuhi 3H itu : hamoraon, hagabeon, hasangapon ( kaya, beranak-bercucu, dan mulia). Dulu gua pernah ngantor di tempat yang sebagian besar isinya orang Tapanuli. They could be so tough, yet there’s a sense of melancholy in their attitude. You know what I’m saying?

Ya sudah lah, kalo gitu… Mendingan balik kanan dulu, ngecek macet lagi aja dari jendela ruangan gua. Asta la vista. Biarkan pintu lift itu menutup...




0 Comments:

Post a Comment

<< Home