Friday, April 09, 2004

MIND OPENER #1
(sumbangan dari AC)

Things that most Indonesian people lack of are vision and paradigm. That’s why not only TV people but almost in every segment of the society do what they do without any vision or based on strong paradigms. It is a pity, isn’t it ? So, what we see everyday on the TV, magazine, newspaper, or other kind of media, are just only results of how bad we do our jobs. Film2 norak dan nggak membumi merupakan hasil karya asal2an dari orang2 yg nggak punya visi atau paradigma asal2an juga. Didorong lagi oleh kekuatan kapitalis yg terus2an menarik orang2 tsb utk berpikir & bertindak sbg ‘money animal’. Ram Punjabi tahu persis kalo dia jualan sampah, tapi menurut saya bukan karena masyarakat yg ingin mengkonsumsi sampah makanya produknya si Punjabi jadi laku tetapi krn sampah itu dijadikan maincourse oleh si kapitalis, kenapa? Karena prinsip ‘maximize profit and minimize cost’. So, what is happening is bukannya krn masyarakat seneng sampah makanya disuguhin sampah, tetapi sebaliknya sampah adalah produk yg paling murah dan mudah bikinnya. It’s easier to mess up than to clean up your room, right? Akibatnya, bukannya produk yg mengikuti selera masyarakat, akan tetapi masyarakat yang terpaksa nggak terpaksa mengikuti selera si kapitalis, ya makan sampah. Kan, fenomena ini sama persis dgn kasus lagu2 Rinto Harahap jaman dulu. Orang bilang masyarakat kita seneng lagu2 cengeng, krn itu Rinto kasih lagu2 cengeng. Tapi yg terjadi adalah sebaliknya, kita dicekokin terus sama lagu2 cengeng itu, sampai lama2 kita jadi suka. Kenapa Rinto bikin lagu cengeng? Abis murah sih, gampang lagi bikinnya (menurut pengakuan dia, sehari bisa jadi 3 atau 4 lagu, gila nggak?). And that’s what we call industry. Itulah segi negatifnya dari industri, industri apa pun.

Tapi apa iya, industri selalu begitu ? Nggak kok. Kamu pasti hafal dong sitkom2 Amerika. Coba dikalkulasi berapa sih biayanya ? Setahu saya ‘The Huxtable’ atau ‘Growing Pain’ sangat murah, and yet they got a phenomenal success. Dan juga banyak sitkom2 lain. Kuncinya apa sih? Kalo’ saya nariknya gampang, yaitu visi yang jauh ke depan dan paradigma yang kuat.

Actually, the situation is not as bad as we thought. There are always breakthrough to make.

Catatan : Dicuplik dari obrolan di e-mail