Thursday, March 25, 2004

NGELANTUR YUUUK...

It's always like this when I have PMS... Setelah gua perhatiin, makin lama rasanya gua makin gampang terpengaruh sama hormon perempuan gua. Ada apakah gerangan? Beberapa tahun ini batas toleransi gua jadi menurun, yang dulunya bisa ditahan, jadi lebih sumpek kalo udah begini. Apalagi kalo ketemu makhluk2 tak tahu sopan santun... Aduh!! Brengsek, bulannya sabit lagi, bagus banget.. Gua jadi semakin teringat sosok itu.

Pernah jatuh cinta sama bulan? Gua pernah, sedang, dan akan.. Mungkin. Gua heran, kenapa sih dia bisa menghilang begitu aja? Apa uraiannya yang berpanjang2 itu cuma bohong? Bohong kok niat amat... Kata E, ada dua kemungkinan untuk orang seperti itu. Either he's really stupid or a big liar. Somehow I don't think he's stupid at all. I mean, the way he writes and uses his language.. You've got to have some quality to use such a language. So, I guess he is a liar. Big one. Compulsive? Maybe. Gua pernah cerita soal "my mister moon" ke U dan E, in return for their deepest (as for E, nastiest) secrets. Tapi gua nggak pernah mengungkapkan namanya ke E (itu pun kalau namanya Bulan asli), mungkin karena gua anggap E lebih ember daripada U. Maaf ya, E...hehehe. Saat Bulan baru menghilang, dan E tahu kesedihan gua, dia suka nyindir2.. Sempet rada2 gua ketusin di SMS. Tapi ada enaknya temenan sama dia, gua bisa ngomong apa adanya tanpa ngerasa risih. Kalo gua kesel bisa damprat dia, sebaliknya, kalo dia lagi 'kumat' dia cela2in gua. Nothing to lose.. Sama U? Belakangan gua jadi jarang ngobrol sama U, selain dia juga semakin sibuk, pasti dia nggak tahan ngeliat gua 'setengah gila' gini. Kalo dia tahu gua masih suka mikirin (or bahkan ngirim email ke Bulan)... pasti dia ngomel2. Gua cukup bersyukur punya teman2 yang bisa terus terang soal kekurangan gua. U bilang, dia kasihan sama gua. Perasaan apa yang lebih nggak enak selain dikasihani orang? Bahkan oleh sohib lo sendiri? Duh, U, duh, E... gua tahu lo berdua sayang sama gua. Lo berdua luar biasa keras. Setelah gua pikir2...gua lebih bisa menerima orang2 keras untuk masuk ke "klasifikasi orang2 yang membuat gua comfy"... Tapi, mentang2 kalian punya sifat keras, jangan dikira gua nggak bakalan sanggup nanggung kesedihan gua dong. Trust me, I know what's best 4 me. Kalau gua kelihatan senang 'merasa tersiksa' dan cari gara2, cukup dampingi gua. Kalian nggak tahu semua tempat yang pernah gua datangi, kejadian yang pernah gua alami...

U, terus terang ketemu lo kemarin dulu membuat gua teringat parah sama Bulan. Dan gua jadi sedih.. Bulan, gua nggak percaya lo pembohong besar. Tapi kenyataannya lo menghilang. Lo bilang A, tapi perbuatan lo B. Kenapa sih lo nggak mau muncul lagi? Seburuk itukah gua di mata lo? Lo nggak tahan dengan keterusterangan gua? Karena semua jadi nggak menyenangkan, padahal lo cuma mencari impian? Karena gua jadi terlalu nyata buat lo? Kalau begitu siapa yang nggak dewasa di sini? Siapa yang bermain dengan mimpi? E bilang (mungkin karena dia laki2 dan tahu persis cara mencari kelemahan perempuan).. laki2 itu sangat rasional. Dia tahu, kalau mau iseng2, kapan harus melarikan diri. Tapi kenapa harus iseng? Kenapa? Michael Moore kasih pertanyaan.. Lebih menyakitkan mana, dikerjain langsung atau dibohongin dulu? Disayang2 sampai terlena, baru dikerjain? Musuh dalam selimut? Serigala berbulu kelinci?........Dan sampai sekarang Bulan masih tampak bagus di mata gua. Gua tahu dia slick, caranya juga slick. Yang gua nggak tahu, kenapa? How I hate open-ending stories...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home