Thursday, April 01, 2004

ARE YOU ONE IN A MILLION?

Pernahkah kau merasa sulit atau tidak dimengerti oleh orang-orang di sekitarmu? Atau merasa bahwa orang lain menganggapmu aneh karena ide atau perbuatanmu "di luar arus" , padahal kau merasa ide atau perbuatan itu hanyalah salah satu dari sekian banyak opsi yang ada? Padahal, tanpa disadari, mungkin itu opsi yang terbaik?

Sekarang lihatlah orang-orang di sekitarmu, ingat baik2 semua yang pernah mereka ucapkan atau lakukan, juga sifat, kebiasaan, kesenangan, kelebihan dan bahkan kekurangan mereka. Kemudian berpikirlah dengan jujur, adakah semua itu membawa pengaruh bagi kehidupanmu? Hilangkan pikiran bahwa kita sedang membicarakan baik atau buruk, karena semua itu sifatnya sangat relatif, tergantung bagaimana cara kita memandangnya. Kita tidak akan menghakimi untuk sementara ini. Kita membicarakan arti orang lain bagi kehidupanmu dan bagaimana kau menilai mereka. Baiklah, mungkin kau pernah begitu mengagumi seseorang dan ingin menjadikan dia teladan bagimu? Atau sebaliknya, kau membenci seseorang sedemikian rupa sehingga membuatmu ingin sejauh mungkin darinya? Mungkin kau tidak menyadari, tapi keduanyalah yang membentuk dirimu yang sekarang. Merekalah yang 'memperkaya' dirimu, secara langsung maupun tidak. Dan sekarang, tempatkan dirimu sebagai mereka. Apakah arti dirimu bagi mereka? Beranikah kau berkata, "Aku sudah memperkaya diri mereka"?

Kita membutuhkan orang lain sebagai cermin, dan orang lain juga membutuhkan kita untuk bercermin. Rasa takut untuk tampil berbeda atau melawan arus seharusnya tidak pernah ada. Setiap orang adalah unik. Bersyukurlah untuk itu. Ingat, kita tidak bisa membandingkan dua hal yang berbeda, tapi bisa memperkaya diri dengan hal yang tidak kita miliki. Maka, jangan hilangkan sesuatu yang unik, karena itu akan membuatmu bersikap kurang adil pada orang lain. Dengan meniru orang lain atau berjalan mengikuti arus, berarti kita sudah mengurangi satu kemungkinan bagi orang2 di sekitar kita.

Pilihanmu hanya akan berarti jika dirimulah yang memutuskan, bukan karena dorongan orang lain atau paksaan. Dan jika lain kali ada yang bertanya padamu, "Apakah Anda satu dalam sejuta?", jawablah, "Ya. Dan akulah yang sejuta itu, dalam satu kepribadian."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home