Thursday, April 01, 2004

YANG TERGUGAH

Di fajar kebahagiaan
kau memberiku tiga kecupan
sehingga aku tergugah
di saat penuh cinta

Kucoba mengingat dalam hati
apa yang kuimpikan
lewat malam
sebelum aku sadar
atas perubahan
atas kehidupan

Kutemukan mimpi-mimpiku
Namun bulan membawaku jauh
Mengangkatku menyentuh cakrawala
dan menahanku di sana
Kulihat betapa hatiku runtuh
di jejakmu
melantunkan lagu-lagu

Antara cinta dan hatiku
segala terjadi
lambat laun
membuatku teringat semuanya

Kauhibur aku dengan sentuhanmu
meski tanganmu tak terlihat
Kaukecup aku penuh kelembutan
meski bibirmu tak juga kulihat
Kau tersembunyi dariku.

Namun engkau yang membuatku tetap hidup

Mungkin akan tiba saatnya
ketika kau jenuh dengan kecupan
Aku akan bahagia
bahkan atas hinaanmu
Aku hanya memintamu
untuk tetap mengacuhkanku.

('The Awakening' by Rumi)

Catatan : Penerjemahan karya sastra, tidak seperti dugaan sementara orang, ternyata luar biasa sulit. Diperlukan keberanian dan kenekatan seorang Chairil Anwar serta ketulusan dan kehalusan seorang Sapardi Djoko Damono untuk melahirkan penerjemahan karya sastra bermutu. Ada pendapat yang menyebutkan, karya sastra terjemahan seakan menjadi "karya orisinal" sampai tingkat tertentu, karena sudah terpengaruh gaya bahasa setiap orang yang berbeda2, selain sifat lentur dari bahasa itu sendiri.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home